Kategori Produk
- Full width (1)
- Liga Indonesia (1)
Customer Service
Selamat datang di toko kami
Kami menyediakan produk fashion import berbagai merek terkenal kualitas terjamin dengan harga terjangkau, silahkan berbelanja dan jangan ragu atau sungkan untuk menghubungi customer service kami jika anda butuh bantuan. Terima kasihPRODUK TERBARU
MAYA terbaru di 2008 adalah MAYA 2008 dengan tambahan fasilitas yang lebih lengkap. Anda tertarik dengan software ini..? silahkan download disini Download Autodesk Maya 2011
Pesepak bola keturunan Belanda, Ruben Wuarbanaran (tengah), berlatih dalam seleksi timnas Indonesia gelombang kedua di lapangan PSSI, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/1/2011). Alfred Riedl kembali menyeleksi pemain untuk memperkuat timnas U-23 yang akan berlaga dalam Sea Games 2011 di Indonesia.
JAKARTA,Pelatih Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl, mengungkapkan, dia masih menunggu kedatangan pemain keturunan Indonesia-Belanda, Ruben Wuarbanaran, dalam seleksi tahap ketiga timnas U-23. Dia menilai Ruben berpotensi besar memperkuat tim "Garuda" di SEA Games 2011.
Riedl sepertinya terpikat dengan penampilan Ruben. Oleh karena itu, dia memberikan dispensasi kepada Ruben untuk mengikuti seleksi ketiga. Namun, Ruben belum hadir pada seleksi ketiga yang digelar mulai Sabtu ini.
"Saya melihat penampilan Ruben sejauh ini cukup bagus," kata Riedl seusai memimpin seleksi ketiga di Lapangan C Senayan. "Dia sedang pulang ke Belanda untuk mengurus izin dari klubnya serta beberapa urusan pribadi lainnya. Kami akan menunggunya," tutur pelatih asal Austria tersebut.
Riedl sendiri telah mencoret empat pemain keturunan dalam seleksi timnas U-23. Mereka adalah James Zaidan Saragih (New York Cosmos/AS), Andrea Bitar (Cannes/Perancis), Arthur Irawan (Preston/Inggris), dan Vincent Partosoebroto (SV Hooffdrof/Belanda). Nama terakhir baru saja dicoret dalam sesi latihan pagi tadi. Dengan begitu, Ruben menjadi satu-satunya pemain keturunan yang masih bertahan.
LONDON, Striker Chelsea, Nicolas Anelka, mengaku yakin, timnya masih bisa menyingkirkan Manchester United (MU) dari singgasana sementara Premier League. Menurutnya, keyakinan itu mengacu kepada pengalaman ketika ia masih membela Arsenal, 13 tahun lalu.
Pada 1998, Arsenal tertinggal 13 poin dari MU di akhir bulan Maret. Namun, Arsenal mampu memenangi sepuluh pertandingan setelahnya secara beruntun dan keluar sebagai juara.
Anelka sadar, bukan perkara mudah bagi timnya menyamai pencapaian Arsenal itu. Menurutnya, jika mau seperti Arsenal, Chelsea harus fokus total dan meraih poin penuh pada 17 pertandingan sisa. "The Blues" sendiri saat ini tertahan di peringkat lima dengan 35 poin, tertingal 9 angka dari "Setan Merah".
"Hal ini akan sulit tapi apa pun masih mungkin, meski hal itu sangatlah sulit. Kami harus memenangkan setiap pertandingan dari sekarang, dan mungkin kami bisa melakukannya, tapi memenangkan setiap pertandingan itu sulit. Yang paling penting adalah untuk menang melawan tim yang ada di sekitar dan depan kami," kata penyerang Perancis tersebut.
"Di Arsenal, pada tahun 1998, kami memiliki keyakinan karena, seperti yang aku katakan, dalam sepak bola segala sesuatunya mungkin. Jika Anda memenangkan pertandingan demi pertandingan dan tim lain kehilangan poin, maka hal ini bisa terjadi," tuntas Anelka. (CHE)